JAKARTA (Lampost.co) -- Nilai tukar rupiah yang
ditransaksikan antarbank menguat 10 poin menjadi Rp13.314 per dolar Amerika
Serikat (AS). Ekonom Sammuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan bawa kurs
rupiah menguat setelah data inflasi Juli 2017 yang telah dirilis oleh Badan
Pusat Statistik dinilai cukup terkendali. Walaupun inflasi menurun akibat
penurunan daya beli masyarakat, namun pasar masih merespon positif dengan laju
inflasi pada Juli 2017 sebesar 0,22 persen.
Dengan demikian tingkat
inflasi tahun kalender Januari-Juli 2017 tercatat mencapai 2,6 persen dan
inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,88 persen. Selain itu, data produk
domestik bruto kuartal kedua 2017 yang diproyeksikan mengalami pertumbuhan juga
membuka ruang rupiah untuk kembali menguat.