KALIANDA (Lampost.co) -- Terik matahari di Desa Baktirasa, Kecamatan
Sragi, Lampung Selatan, begitu menyengat di kepala, Selasa (12/9/2017),
sekitar pukul 10.00. Keringat dari kepala pria setengah paruh baya itu
mulai mengucur.
Di bawah deraan sengatan mentari, dengan raut wajah yang tampak begitu kelelahan, pria itu terus menyulam tanaman padi miliknya yang rusak akibat terserang penyakit. Satu per satu rumpun batang padi yang rusak terus ia sulam.
Pria yang kesehariannya bertani itu adalah Zainal Arifin. Saat ditemui Lampost.co, Zainal mengaku galau melihat kondisi tanaman padi miliknya rusak akibat terserang penyakit. Ia mengaku lahan tanaman padi seluas setengah kotak rusak mati.
Zainal cukup terpukul dengan kondisi tanaman miliknya yang hanya seluas dua kotak atau setengah hektare, tapi masing-masing setengah kotaknya rusak. Ia pun hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.
"Saya juga heran, kok tanaman padi saya sendiri yang rusak. Lahan sawah di kiri dan kanan dari lahan milik saya enggak rusak. Kalau salah dalam penyemportan atau pemupukan, pasti semua rusak. Ini hanya sebagian yang rusak," kata dia. Berita Update Radio SAI
Meskipun demikian, Zainal Arifin terus berdoa dan berikhtiar kepada Allah swt agar diberikan keajaiban terhadap tanaman padinya itu. Saat ini, lahan sawah miliknya itu kini dibiarkan kering untuk mengantisipasi kerusakan lebih parah.
"Saya dianjurkan dari penyuluhan pertanian agar air di lahan sawah dikeringkan. Kemudian, lahan dikasih zat kapur supaya menetralisasi penyakit. Mudah-mudahan tanaman padi saya bisa normal lagi," ujarnya.
Di bawah deraan sengatan mentari, dengan raut wajah yang tampak begitu kelelahan, pria itu terus menyulam tanaman padi miliknya yang rusak akibat terserang penyakit. Satu per satu rumpun batang padi yang rusak terus ia sulam.
Pria yang kesehariannya bertani itu adalah Zainal Arifin. Saat ditemui Lampost.co, Zainal mengaku galau melihat kondisi tanaman padi miliknya rusak akibat terserang penyakit. Ia mengaku lahan tanaman padi seluas setengah kotak rusak mati.
Zainal cukup terpukul dengan kondisi tanaman miliknya yang hanya seluas dua kotak atau setengah hektare, tapi masing-masing setengah kotaknya rusak. Ia pun hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.
"Saya juga heran, kok tanaman padi saya sendiri yang rusak. Lahan sawah di kiri dan kanan dari lahan milik saya enggak rusak. Kalau salah dalam penyemportan atau pemupukan, pasti semua rusak. Ini hanya sebagian yang rusak," kata dia. Berita Update Radio SAI
Meskipun demikian, Zainal Arifin terus berdoa dan berikhtiar kepada Allah swt agar diberikan keajaiban terhadap tanaman padinya itu. Saat ini, lahan sawah miliknya itu kini dibiarkan kering untuk mengantisipasi kerusakan lebih parah.
"Saya dianjurkan dari penyuluhan pertanian agar air di lahan sawah dikeringkan. Kemudian, lahan dikasih zat kapur supaya menetralisasi penyakit. Mudah-mudahan tanaman padi saya bisa normal lagi," ujarnya.