Anak-Anak Pulau Tegal Menyulam Impian

ANGIN pantai bertiup kencang membawa derai tawa anak-anak Pulau Tegal, Desa Gebang, Telukpandan, Pesawaran. Keceriaan mereka menyusup ke telinga-telinga penumpang perahu yang tengah bertamasya di tengah laut Ringgung.
“Saya mau jadi artis seperti Dewi Persik,” dengan malu-malu Mei mengungkapkan cita-citanya sambil tangan kanannya menyibakkan rambut panjangnya yang agak pirang ke depan bahu. Pengenalan ragam profesi yang disampaikan oleh para mahasiswa peserta Rona Nusantara Rumah Zakat, Sabtu (29/7) memotivasi anak-anak Pulau Tegal untuk berani bermimpi dan memiliki cita-cita.

Keakraban pun terjalin di Rumah Baca yang didirikan oleh Sukarelawan Peduli Pendidikan Pulau Tegal (SP3T)Provinsi Lampung. Belasan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut satu persatu mengukir impian di hati mereka. Saat pertanyaan yang sama beralih ke Imas, dengan lantang Imas menjawab “Saya ingin menjadi Marinir Angkatan Laut!”. Selain karena pesan almarhum bapaknya, siswa kelas II SMP itu mengaku kagum dengan TNI AL yang gagah dan sering membantu masyarakat di Pulau Tegal.

Dokter Icha, salah satu peserta Rona Nusantara Rumah Zakat yang menjadi tutor pembelajaran menunjuk bocah laki-laki yang duduk paling depan. “Nah, kamu Ardi cita-citanya mau jadi apa?” tanya Icha. Ardi tersenyum dan meringsutkan badannya. Melihat Ardi tersipu malu, teman-temannya menyemangati Ardi. “Ayo Ardi katanya kamu mau jadi dokter,” ujar salah satu temannya. “Iya, saya mau jadi dokter deh,” ujar Ardi dengan suara pelan.

“Wow hebat! Suatu saat harus ada yang anak Pulau Tegal yang menjadi dokter, jadi kalau mau berobat tidak usah jauh-jauh lagi menyeberang laut, oke!” tutur Icha memberi semangat. Selama tiga, Jumat—Minggu (28—30/7), Pulau Tegal ramai dengan berbagai kegiatan.

Ketua SP3T Lampung, Uniroh Utami menggandeng Rumah Zakat, Lazdai, dan Yonif-9 Marinir Lampung merenovasi Rumah Belajar dan membangun MCK bagi siswa di Pulau Tegal. Menurut Uniroh, selama setahun ini, guru-guru SP3T mengajar anak-anak di Rumah Belajar yang seadanya. “Alhamdulillah, saat ini dari Rumah Zakat, Lazdai dan Marinir membantu untuk merenovasi Rumah Belajar, jadi ke depan proses pembelajaran di Rumah Belajar bisa berlangsung dengan lebih nyaman,” ujar Uniroh.

Menurutnya, di Pulau Tegal terdapat tiga kelompok belajar yaitu kelas rendah bagi anak-anak usia 1—III SD, kelas tinggi bagi anak-anak usia kelas IV—VI SD, dan SMP bagi anak-anak usia SMP. Setiap hari ada tiga guru yang mengajar ke pulau, pembelajaran berlagsung mulai Senin—Jumat.(RINDA MULYANI)


Share:
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Streaming Youtube

Streaming Radio Sai 100 FM



close
close

Labels

Blog Archive

Visitor Radio Sai 100 FM

Recent Posts