Damaskus, Suriah (Lampost.co) -- Sebanyak
50 gerilyawan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, tewas
dalam ledakan di Kota Idlib, Suriah Utara kemarin, 23 Juli 2017. Beberapa
mobil, yang berisi amunisi, meledak di dekat satu pertemuan gerilyawan Front
An-Nusra, dan tak ada petunjuk lebih lanjut yang menunjukkan apakah pemboman
itu direncanakan atau tidak disengaja. Mobil tersebut milik gerakan pesaing
Front An-Nusra, Ahrar Ash-Sham.
Sementara
itu Ahrar Ash-Sham melaporkan penarikan diri dari kota tersebut. Front An-Nusra
dinyatakan sebagai kelompok teror oleh masyarakat internasional dan PBB, dan
dikeluarkan dari setiap kesepakatan bersama dengan kelompok ISIS.