Caracas (Lampost.co) -- Gelaran pemilihan umum kontroversial
di Venezuela telah menewaskan sebanyak tiga orang akibat kubu oposisi yang
memicu akhir dari demokrasi. Seorang kandidat di kota tenggara Ciudad Bolivar
ditembak mati penyerang dengan cara masuk ke dalam rumahnya, tadi malam.
Sementara itu, Di daerah Caracas timur yang didominasi oposisi, polisi
antihuru-hara memakai gas air mata untuk menghentikan pengunjuk rasa yang
berkumpul di jalan utama ibu kota.
Pihak oposisi memboikot pemilu
legislatif yang diikuti 5.500 kandidat untuk menduduki 545 kursi di majelis
konstituante. Momen menjelang pemungutan suara ditandai bentrokan antara
demonstran dengan petugas, termasuk penembakan fatal terhadap seorang perawat
61 tahun oleh kelompok yang dituding sebagai paramiliter pro pemerintah.