Rupiah Dibuka Tertekan di Posisi Rp13.243/USD

Jakarta (Lampost.co) -- Gerak nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini makin tertekan dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Penguatan mata uang Paman Sam, dolar AS, disinyalir menjadi salah satu penyebab pelemahan mata uang Garuda ini. Hal ini karena investor AS sedang mencerna indeks harga produsen yang baru dirilis.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (14/9/2017), rupiah dibuka melemah ke posisi Rp13.243 per USD jika dibandingkan sebelumnya yang berada di Rp13.201 per USD.

Gerak rupiah melemah hingga mencapai 40 poin atau setara 0,30 persen. Tak beberapa lama kemudian, gerak rupiah berfluktuatif dengan berada di level Rp13.241 per USD.

Adapun rentang gerak rupiah pada perdagangan pagi ini berada di Rp13.228-Rp13.245 per USD. Sementara itu, untuk year to date (ytd) return rupiah tercatat sebesar -1,74 persen.

Sementara itu, mengutip data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan di level Rp13.235 per USD. Pergerakan rupiah melemah hingga mencapai 34 poin atau setara 0,26 persen.

"ilai tukar rupiah ditransaksikan melemah sedangkan EIDO tercatat turun," ungkap Samuel Research Team dalam hasil risetnya Kamis 14 September 2017.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1885 dolar dari 1,1967 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3202 dolar dari 1,3289 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7984 dolar dari 0,8026 dolar.

Dolar membeli 110,51 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,03 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9647 franc Swiss dari 0,9599 franc Swiss, dan mencapai 1,2199 dolar Kanada dari 1.2166 dolar Kanada.
Share:
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Streaming Youtube

Streaming Radio Sai 100 FM



close
close

Labels

Blog Archive

Visitor Radio Sai 100 FM

Recent Posts